Modifikasi Senyawa Kalkon, Riska Prasetiawati Raih Gelar Doktor
Jatinangor, 6 Februari 2021. Kanker payudara dikenal sebagai penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita di banyak negara Asia. Secara umum kanker payudara di Indonesia menduduki peringkat kedua kanker pada wanita dan penyebab kematian yang utama. Pada tahun 2018, terdapat 11,6% kasus baru kanker payudara dengan angka kematian 6,6% . Kanker payudara merupakan penyakit dimana sel pada jaringan payudara berubah dan membelah tidak terkendali, biasanya menghasilkan benjolan atau massa. Sebagian besar kanker payudara dimulai pada lobules atau saluran yang menghubungkan lobules ke puting Kanker payudara adalah kanker yang disebabkan karena pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada jaringan payudara. Salah satu pemicu yang umum pada kanker payudara adalah ekspresi estrogen reseptor alpha (ERα) yang berlebih. Senyawa yang diisolasi dari bahan alam sebagai antikanker payudara telah banyak dikembangkan. Dalam penelitian terdahulu, 2’,4’-dihidroksi-6-metoksi-3,5-dimetilkalkon diisolasi sebagai senyawa aktif dari daun Eugenia aquea memberikan aktivitas antikanker payudara. Senyawa ini telah diuji aktivitas penghambatannya terhadap sel MCF-7 menggunakan proliferation assay dan kemampuannya menginduksi mekanisme apoptosis, melalui aktivasi protein poly(ADP-ribose)polymerase(PARP), namun memiliki IC50 yang kurang baik yaitu 270μM dan 250μM pada pengujian 24 dan 48 jam.
Hal ini menggugah Riska Prasetiawati , Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Garut melakukan penelitian mengenai Modifikasi Senyawa Kalkon Untuk Memperoleh Senyawa Baru Antiproliferatif Kanker Payudara yang dipresentasikan dalam Sidang Promosi Doktor Farmasi yang diselenggarakan di Auditorium Lt. II Gedung Dekanat Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran pada Selasa (2/2).
Dalam disertasinya Riska menjelaskan dewasa ini, telah banyak ditemukan dan diketahui bahan alam yang memiliki aktivitas sebagai sumber antikanker dan antibakteri untuk dikembangkan. Sintesis senyawa berdasarkan model dari senyawa alami merupakan obat bahan alam. Pengembangan dan penemuan obat baru dari bahan alam yang berpotensi sebagai kemoterapi dapat dilakukan melalui pendekatan Computer Aided Drug Design (CADD).
Perkembangan penelitian mengenai pengobatan kanker berupaya untuk meningkatkan selektivitas dan keamanannya serta mengurangi efek samping pada sel normal. Peningkatan ilmu pengetahuan terkait mekanisme molekuler dan patofisiologi kanker pada manusia mendorong pengembangan obat antikanker pada target molekuler sehingga diharapkan dapat menghasilkan obat antikanker dengan efektivitas yang lebih besar dan toksisitasnya lebih rendah. Oleh karena itu, pengembangan obat-obatan antikanker payudara perlu dilakukan, diantaranya penggunaan obat dari bahan alam. Penggunaan obat-obatan yang berasal dari bahan alam atau herbal mengalami peningkatan di seluruh dunia terutama di negara berkembang. Selain murah, penggunaan herbal untuk mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit lebbih mudah diterima oleh tubuh dengan efek samping yang minimal.
Penggunaan tanaman obat tersebut seringkali dikembangkan berdasarkan penggunaannya secara empiris atau berdasarkan kajian etnobotaninya. Bukti ilmiah mengenai keamanan dan efektivitas terapi dengan produk herbal dapat memperkuat penggunaannya sebagai alternatif dari pengobatan modern .
Penggunaan obat herbal untuk kanker juga mengalami peningkatan, sekitar 7-48% pasien yang telah terdiagnosis kanker menggunakan obat herbal . Hal ini mendorong tuntutan adanya produk herbal yang memiliki kualitas terkendali dari segi kandungan maupun efek farmakologinya. Sebagian besar penelitian tanaman obat telah diarahkan pada pemahaman yang lebih baik dari segi efek farmakologinya selain kajian fitokimianya .
Telah banyak dilakukan pengembangan obat antikanker payudara berasal dari bahan alam. Salah satu yang telah ditemukan adalah senyawa kalkon yang berasal dari Eugenia aquea, yaitu 2’,4’-dihidroksi-6-metoksi-3,5-dimetilkalkon. Senyawa turunan kalkon ini memiliki kemiripan dengan struktur tamoxifen, tetapi memiliki IC50 yang kurang baik yaitu 270μM dan 250μM pada pengujjian 24 dan 48 jam terhadap MCF7 cell lines dan 142,58μM terhadap T47D cell lines sehingga perlu dilakukan optimasi terhadap senyawa tersebut.
Dalam penelitiannya,modifikasi molekuler dari senyawa turunan kalkon dilakukan Riska untuk mendapatkan senyawa yang memiliki aktivitas sebagai antikanker yang lebih baik dengan toksisitas yang rendah. Sebagai tahap awal dalam penelitian ini adalah mendesain senyawa modifikasi kalkon. Banyak penelitian terbaru yang mengeksplorasi pirazolin dari berbagai aspek farmakologi. Profil farmakologi yang luas telah diperlihatkan oleh pirazolin. Pirazolin merupakan senyawa nitrogen heterosiklik yang banyak dipelajari. Cincinnya stabil sehingga para ilmuwan bidang kimia tertarik untuk memodifikasi struktur pada cincinnya .
Tahap kedua, uji in silico yang dilakukan meliputi virtual skrining menggunakan farmakofor, kajian penambatan molekul, simulasi molekular dinamika, prediksi absorpsi, distribusi dan toksisitas terhadap tamoxifen, turunan kalkon dan senyawa hasil modifikasi kalkon.
Tahap selanjutnya dilakukan sintesis senyawa hasil modifikasi kalkon yang diprediksi memiliki aktivitas yang lebih baik berdasarkan kajian in silico. Senyawa hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan KLT, spektroskopi IR, 1H-NMR dan HRMS.
Tahap akhir dalam penelitian ini adalah dilakukan uji aktivitas antikanker payudara menggunakan metode MTT antiproliferation assay.
Dari hasil penelitian ini Riska berhasil melakukan sintesis senyawa baru turunan pirazolin, yaitu Modifina12, 13 dan Modifina14, yang merupakan hasil modifikasi senyawa kalkon dan terbukti memiliki aktivitas antiproliferasi terhadap sel MCF-7 dan diprediksi memiliki efek samping yang minimal.
Sidang doktor ini dipimpin oleh Prof.Dr. Ajeng Diantini M.Si dengan Sekretaris Sidang Dr. Aliya Nur Hasanah M.Si. Ketua Promotor Prof.Muchtaridi Ph.D. Sementara anggota tim promotor terdiri dari Prof. Dr. Adel Zamri DEA dan Dr. Med Sc Melisa Intan B.Tim oponen ahli terdiri dari drg. Ferry Sandra Ph.D dari PT. Prodia, dr.Ronny Lesmana MD.M.Kes,AIFO, Ph.D dari Unpad, Dr. Ida Musfiroh M.Si dari Unpad dan Prof.Dr. Anas Subarnas M.Sc sebagai representasi Guru Besar Unpad*(wep)