Teliti Apigenin Herba Seledri, Sofi Nurmay Stiani Raih Gelar Doktor
[farmasi.unpad.ac.id, 20/1/2021) Dosen STIKes Salsabila Serang, Sofi Nurmay Stiani meraih Gelar Doktor di Program Studi Doktor Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad). Sofi meraih Gelar Doktor setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul “Optimasi Dan Formulasi Tablet Dispersi Padat Apigenin Herba Seledri (Apiumgraveolens L) dengan Metode Hot Melt Extrusion (HME) Sebagai Antikalkuli” pada Sidang Promosi Doktor Program Doktor Farmasi Fakultas Farmasi Unpad yang dilakukan secara Hybrid (kombinasi luring dan daring) di Auditorium Kampus Fakultas Farmasi Unpad Jatinangor, Rabu (20/01).
Sofi mengungkapkan, penelitian tersebut ia lakukan selain untuk mengetahui optimasi dan preparasi dispersi padat dengan HME dari apigenin herba seledri (Apium graveolens L.) yang memiliki karakteristik paling baik juga untuk menguji kelarutan dan laju disolusi dari apigenin herba seledri (Apiumgraveolens L.) hasil dispersi padat dengan matriks Kollidon® VA 64 dan Soluplus® dengan metode HME (Hot Melt Extrusion) dan merancang formula dan mengevaluasi tablet apigenin hasil dispersi padat dengan karakteristik terbaik dengan metode HME (Hot Melt Extrusion), serta menguji apakah apigenin herba seledri (Apium graveolens L.) hasil dispersi padat dengan metode HME (Hot Melt Extrusion) memiliki efek sebagai antikalkuli
Dalam disertasinya Sofi menjelaskan, dispersi padat adalah suatu dispersi dari satu atau lebih bahan aktif di dalam suatu pembawa inert atau matriks pada keadaan padat yang dipreparasi melalui peleburan (fusi), pelarutan, atau metode peleburanpelarutan . Dispersi padat merupakan cara untuk mengatasi tantangan di industri farmasi dalam mengembangkan bentuk sediaan padat, karena hampir lebih dari 50% kandidat obat memiliki kelarutan yang buruk dalam air .
Tehnik pembuatan dispersi padat yang masih jarang sekali dilakukan di Indonesia adalah tehnik HME (Hot Melt Extrusion). Teknologi farmasi HME (Hot Melt Extrusion) ini, telah berhasil meningkatkan bioavaibilitas oral dari obat-obat yang kelarutannya rendah. HME ini digunakan untuk mendispersikan obat yang tidak larut ke dalam matriks hidrofilik pada tingkat molekuler termasuk di dalamnya terdapat perubahan obat dalam bentuk amorf, kristalin, atau antara amorf dan kristalin .
Keuntungan dari teknik HME diantaranya adalah metode yang mudah pengerjaannya, efisien, tidak memerlukan pelarut, dapat meningkatkan laju disolusi untuk dispersi padat, menutupi rasa pahit, dapat mengontrol atau memodifikasi sediaan lepas lambat , ramah lingkungan, mudah untuk dikembangkan (scale up) dan digunakan pada tingkat industri , dan terbukti menyebarkan molekul obat yang kelarutannya sulit dalam pembawa polimer serta meningkatkan laju disolusi dan bioavailabilitas. Adapun kerugiannya adalah memerlukan pasokan energi yang tinggi, masih terbatasnya jumlah polimer yang stabil terhadap panas, dan tidak untuk zat aktif yang termolabil.
Penelitian ini telah memberikan solusi atas permasalahan yang ada dengan dibuat dispersi padat dengan metode HME dari apigenin dengan matriks Kollidon® VA 64 (Vinil pyrolidone vinil acetat) dan Soluplus® . Hasil dispersi padat terbaik diformulasikan dalam bentuk sediaan tablet. Berdasarkan penelitian 37 yang berjudul Suitability of Plasticized Polymers for Hot Melt Extrusion menjelaskan bahwa Kollidon® VA 64 dan Soluplus® menunjukkan polimer yang paling baik dan cocok untuk HME (Hot Melt Extrusion).
Selanjutnya, ia berharap penelitiannya ini akan membuka peluang untuk penelitian lanjutan berupa uji farmakokinetik terhadap hasil dispersi padat dengan metode HME (Hot Melt Extrusion) untukmelihat profil farmakokinetiknya berupa tetapan kecepatan absorpsi (ka)kadar puncak senyawa bioaktif dalam darah (Cmax), tetapan kecepatan eliminasi (ke), waktu paro eliminasi (T1/2), dan AUC (Area Under Curve). Peneliti lain juga bisa mengembangkan menggunakan polimer lain selain soluplus® dan kollidon® VA 64 untuk memodifikasi apigenin menggunakan teknik Hot Melt Extrusion dan untuk efek farmakologi lain selain antikalkuli dan dilakukan uji stabilitas secara lengkap.
Pada penelitian doktornya ini, Sofi berhasil mempublikasikan 3 artikel di jurnal internasional terindeks Scopus Quartile Rank 3 dan 2 serta 1 paten yang telah didaftarkan. Sidang Promosi doktor ini dipimpin oleh Dekan Fakultas Farmasi Unpad , Prof. Dr. apt., Ajeng Diantini M.Si. Sidang juga dihadiri secara luring oleh ketua promotor Sofi yaitu apt., Taofik Rusdiana Ph,D.,. Sementara anggota tim promotor adalah Prof.Dr.apt., Anas Subarnas M.Sc. Tim oponen ahli terdiri dari Prof. Dr. Erizal Zaini dari Universitas Andalas, Prof. Dr. Sri Adi Sumiwi, Dr. Dolih Gozali dan Prof.Dr. Marline Abdassah M.Si sebagai representasi Guru Besar UNPAD yang menghadiri Sidang Promosi Doktor secara daring. Atas disertasi tersebut, Sofi meraih gelar Doktor dengan Yudisium Pujian (wep)*